DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 72

Agustus 13, 2017
0

Don't Just Do What I Tell You

Suatu ketika saat Sonoko dan Haibara baru saja menyelesaikan uji titer, mendadak Pak Kadiv masuk ke dalam Bilik Uji Titer di Area Laboratorium Mikrobiologi. Pada awalnya beliau hanya mengajak berbincang-bincang tentang satu jenis uji immunoassay yang perlu diharmonisasi dengan laboratorium serupa di Eropa dan Amerika. Sesaat kemudian beliau melongok ke dalam Biosafety Cabinet dan meminta Sonoko mengeluarkan barang-barang yang tidak dibutuhkan untuk pengujian -- karena akan mengganggu aliran udara di dalam Biosafety Cabinet.

Jari telunjuk Pak Kadiv kemudian menunjuk label validasi Biosafety Cabinet yang masih berupa label validasi sementara -- dan mengatakan kepada Sonoko untuk meminta label validasi resmi dari QA. Lelaki berkacamata silinder itu kemudian melangkah mendekati waterbath, mengamati airnya yang dikatakannya terdapat material melayang-layang yang bisa menjadi sumber kontaminasi, kemudian beliau mulai menangguk air waterbath dan memindahkan ke dalam can stainless steel. Buru-buru Sonoko dan Haibara membantu membuang air dari waterbath, lalu menggantinya dengan yang baru.

Selesai mengganti air waterbath, Pak Kadiv memberi isyarat kepada Sonoko dan Haibara mengikutinya keluar dari Bilik Uji Titer. Dibukanya refrigerator tempat penyimpanan media yang berada tepat di samping pintu, lalu diambilnya TSA plate dan medium yang sudah kadaluarsa. Dimintanya Sonoko dan Haibara melanjutkan pemilahan medium yang sudah melampaui masa Expired Date, dan mengeluarkannya dari dalam refrigerator

Pak Kadiv berjalan lagi beberapa langkah diikuti dua anak itu. Ditunjuknya passbox keluar barang dari ruang kultur mikrobia -- yang penuh dengan peralatan laboratorium yang telah selesai didisinfeksi. Dimintanya Haibara  untuk mengosongkan passbox itu dan membawa semua peralatan bekas pakai ke Ruang Cuci. Diingatkannya bahwa passbox hanyalah tempat persinggahan sementara dan harus selalu ditinggalkan dalam kondisi kosong.

Sementara Sonoko diajaknya masuk ke Bilik Uji Kimia, dan mereka berdua membereskan lemari tempat penyimpanan pipet yang posisi peletakan pipetnya berantakan akibat ada personil yang mengambil pipet dari bagian bawah dan membiarkan pipet yang berada di tumpukan atasnya menggelinding kesana kemari di dalam lemari.

^_^

Lantai koridor di depan bilik uji potensi yang bercak-bercak coklat akibat tetesan media yang mengering telah kembali kinclong setelah dipel oleh mereka bertiga -- ketika Pak Kadiv berbicara pendek -- namun kalimatnya tidak pernah dilupakan oleh Sonoko.

"Walaupun tugas kalian adalah melakukan pengujian, janganlah kalian membiarkan ketidakberesan di lingkungan sekitar kalian bekerja, hanya karena merasa itu bukan pekerjaan kalian. Please don't just do what I tell you, do what needs to be done". 

Sonoko terdiam mendengar kata-kata itu. Tiba-tiba diingatnya rangkaian kata-kata yang dikirimkan Shinichi Kudo beberapa bulan yang silam.

Telah tiba kesadaran yang mencerahkan,
akulah Sang Kapten semua perbuatan, 
bereskan semua yang perlu dibereskan,
kerjakan tanpa menunggu perintah komandan

Hari ini Sonoko baru memahami maknanya, bahwa dirinya adalah kapten yang berkuasa penuh atas semua inisiatif tindakan dan perbuatan. Sonoko baru "ngeh"bahwa dirinya selama ini terjebak dalam sangkar kecil tugas personalnya. Sementara banyak hal-hal di luar sangkar yang perlu dibereskan, luput dari matanya. Dirinya bagaikan Memedi Sawah yang perlu ditarik-tarik agar tubuhnya bergerak mengusir burung-burung pemakan padi. 

Peluang untuk berinisiatif membereskan semua yang perlu dibereskan tanpa diperintah -- adalah pencerahan baru yang tiba-tiba saja membuat jiwa Sonoko bergolak hebat. Sonoko merasa ada banyak sekali hal yang terlewatkan -- padahal mampu disumbangkannya untuk mempermulus pekerjaan semua orang di laboratorium tempatnya bekerja

0 komentar:

Posting Komentar