SEJARAH DESA CANTILAN SALAJAMBE KUNINGAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dasa Cantilan Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan berjarak 28 Km dari Kota Kabupaten yang dapat di tempuh ±1 jam perjalanan, dengan batasan sebagai berikut:
§ Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Padahurip
§ Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Nagarajati Kabupaten Ciamis
§ Sebeah Barat berbatasan denan Desa Padahurip
§ Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Selajambe
Desa Cantilan merpakan Daerah, dataran rendah dengan mempunyai suhu rata rata 26 C0 dengan curah hujan 2000 - 3000 mm serta luas wilayah 466.178 Ha yang terdiri dari:
§ Tanah Sawah : 110.850 Ha
§ TanahDarat/Ladang : 271.925 Ha
§ Tarah Fasilitas Umum : - Ha
§ TanahPemukiman : 46.755 Ha
§ Tanah Bengkok : 11.205 Ha
§ Tanah Lainnya : 25.443 Ha
Adapun Komposisi Penduduk berdasarkan mata pencaharian sbb:
§ Petani : 273 Orang
§ Pedagang : 51 Orang
§ Buruh Swasta : 107 Orang
§ PNS : 56 Orang
§ Pengrajin : 5 Orang
§ Pensiunan : 103 Orang
§ Buruh Tani : 284 Orang
Mata Pencaharian Penddduk Desa Cantilan sebagian besar adalah Petani. Sejak Kepemimpinan Kepala Desa ( Kuwu ) baru, sejak September 2009 s/d sekarang sedang melaksanakan dan membangun
1. Melanjutkan pembangunan Mesjid yang tertunda dan Alhamdulillah saat ini sedang dilanjutkan kembali pembangunan Mesjid Desa Cantilan.
2. 2 Dua Gedung Posyandu terdiri
§ Gedung Posyandu Yang bertempat di Dusun Bangong
§ Gedung Posyandu yang bertempat di Dusun Cantilan
Kedua Gedung tersebut di danai dari PNPM, Alhamduillah ke dua gedung tersebut sudah bisa di manfaatkan / digunakan Kegiatan Posyandu, dan sehari- harinya digunakan oleh PAUD.
3. Dua saluran irigasi terdiri dari :
§ Saluran irigasi cikatel 2 sumber dana dari Pemda Kabupaten Kuningan
§ Saluran Irigasi Cihieum Dusun Bangong dengan sumber dana dari Program
4. Tugu Batas Desa Cantilan, Dibangun Oleh Gotong Royong Perangkat Desa.
Rencana kedepan akan dibangun
§ Gapura Desa Cantilan
§ Saluran Irigasi Camas
§ Rabat Beton Jalan Cigobang
§ Bangong Rehab Gedung Bale Desa
Jumlah Penduduk sebanyak 2.159 jiwa terdiri dari laki - laki 1.041 Orang, dan Perempuan 1.118 Orang dengan klasifikasi berdasarkan sebagai berikut:
§ 04 Tahun : 191 Orang
§ 5-9 Tahun : 177 Orang
§ 10-14 Tahun : 174 Orang
§ 15-19 Tahun : 186 Orang
§ 20 -24 Tahun : 141 Orang
§ 25-29 Tahun : 153 Orang
§ 30-34 Tahun : 142 Orang
§ 35-39 Tahun : 149 Orang
§ 40-44 Tahun : 144 Orang
§ 45-49 Tahun : 235 Orang
§ 50-54 Tahun : 135 Orang
§ 55-59 Tahun : 113 Orang
§ 60-64 Tahun : 129 Orang
§ 65-69 Tahun : 114 Orang
§ 70— Keatas : 73 Oráng
Sedangkan pengelompokan penduduk berdasarkan data tingkat pendidikan adalah sebagal berikut:
§ Belum Sekolah : 270 Orang
§ Tidak Tamat SD : 12 Orang
§ SD : 1287 Orang
§ SLIP : 345 Orang
§ SLTA : 205 Orang
§ Perguruan Tinggi : 40 orang
Penduduk yang masih dibawah garis kemiskinan sebanyak 133 KK, dengan jumlah angkatan kerja 163 Orang serta jumlah pengangguran sebanyak 128 Orang) perlu kita tangani untuk peningkatan tarap hidup mereka terutama mereka yang tidak berpenghasilan tetap serta yang berpenghasilan rendah.
BAB II
SEJARAH CANTILAN
A. SEJARAH CANTILAN
Desa Cantilan didirikan berdasarkan hasil musyawarah sejumlah Eyang yang berasal dari Sultan Keprabonan Cirebon yang di pimpin oleh Buyut Bodas dan Embah Duyuk di kampung Padukuhan ( sekarang Kampung Dukuh) pada tahun 1811.
a. RENCANA MENDIRIKAN DESA
Pada tahun 1810 ± tiga puluh tiga orang yang berasal dari Sultan Keprabonan Cirebon yang sedang berkelana di Kampung Cipicung dengan Pemimpinnya Eyang Sinagar mengadakan musyawarah untuk mendirikan sebuah Desa, tapi musyawarah tersebut gagal sehingja rencana mendirikan Desa baru belum terlaksana.
Setelah Eyang Sinagar mangkat pada masa transisi, sedangkan adiknya Eyang Morki Blanko dan pergi kearah timur yaitu ke kampung Babakan (masih diwilayah Cipicung), maka tampuk pimpinan dipegang oleh buut Bodas dan Embah Duyuk.
Selanjutnya dibawah dua orang pemimpin ini, para Eyang pindah pemukiman kearah Tenggara yaitu ke kampung Majalangu (sekarang sawah luhur).
Sehubungan dengan tidak terlaksananya cita-cita di cipicung untuk mendirikan sebuah Desa, maka di kampung ini diadakan lagi musyawarah untuk membahas tentang rencana rencana selanjutnya, namun batal karena pada saat akan bermusyawarah tiba-tiba terdengar bunyi dan bersamaan dengan itu Permaisuri Buyut Bodas yang sedang mengayun-ngayun Puteranya amblas kedalam tanah dan tidak ditemukan lagi. Atas kejadian tersebut para Eyang sepakat bahwa tempat ini tidak bisa ditempati.
Kemudian mereka pindah tempat kearah Utara yaitu ke salah satu tempat dengan menyebrangi kali di Cantilan yang sekarang memisahkan Blok Desa dan Blok Belah.
Disini disalah satu tempat pesinggahannya) pada tahun 1811 para Eyang tersebut bermusyawarah lagi dan berhasil mendirikan sebuah Desa yang diberi nama Desa TJANTILAN Dengan pemimpin sementara Buyut Bodas dan Embah Duyuk.
Oleh karena tempat yang digunakan bermusyawarah tersebut menghasilkan keputusan untuk mendirkan sebuah desa, maka Kampung itu dinamai Padukuhan (sekarang kampung Dukuh).
Selanjutnya mengingat kedua Eyang ini sebagai perencana / pendiri Desa Cantilan, maka Ia sepakat menyerahkan tangsung jabatan Pemimpin Desa itu Kepada salah seorang Eyang yang pada saat itu menjabat "Lebe "yakni Embah Bewu selama 32 tahun, yaitu dimulai sejak tahun 1811 s/d 1843.
b. PERENCANA / PENDIRI DESA
1. Eyang Sinagar
2. Eyang Raden
3. Eyang Morki
4. Eyang Sutajayana
5. Eyang Sutajaya
6. Eyang Nanggasastra
7. Eyang Sauadria
8. Eyang Dalem Windu
9. Eyang Dipati Ukur
10. Eyang Prabusiliwangi
11. Eyang Buyut Ketip
12. Eyang Buyut Bodas
Eyang Mbah Duyuk
13. Eyang Siti Rumsinah
Eyang Siti Rumsari
Eyan Nini Kaliwon
14. Eyang Embah Bewu
15. Eyang Sinduk Prana
16. Eyang Yudagati
17. Eyang Kumis
18. Eyang Radeñ Suryasantana
19. Eyang Patradinata
20. Eyang Darim
21. Eyang Risnem
22. Embah Jeneng
23. Embah Sibi
24. Buyut Ketug Wa(ikutub
25. Pangeran Pahwana
26. Buyut Pinang Tewi
27. Buyut Kentrug Marik
28. Embah Penunggulan
B. CANTILAN SAAT INI
Cantilan merupakan sebuah Desa diwilayah Kecamatan Selajambe Kabupatern Kuningan Jawa Barat, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang disebut Kuwu ( Lurah ), lokasinya diantara Kabupaten Kuningan dan Ciamis yang dibatasi oleh Sungai Cijolang.
BAB III
PEMBAHASAN
A. CANTILAN SELAYANG PANDANG
Untuk menuju Cantilan dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum jurusan Kuningan - Subang, atau dari Kuningan naik kendaraan jurusan Ciamis dan turun dipersimpangan Cipasung, selanjutnya naik kendaraan kejurusan subang.
Jarak dari Kuningan ke Cipasung 15 Km dengan lama perjalanan ±20 menit / kecepatan rata-rata 60 Km/jam, dan jarak dari Cipasung ke Cantilan 15 Km dengan lama perjalanan ± 30 menit /kecepatan rata-rata 40 Km/jam (jarak Kuningan - Subang 45 Km).
Jalan ke Jurusan Subang dari Cipasung ini termasuk kategori kelas empat dan sampai Desa Selajambe telah diaspal yang kondisiya cukup baik, walaupun dibeberapa tempat kadang - kadang masih tertimpa longsor bila musim hujan, jalan ini menyusuri bukit - lembah dan berbelok - belok nan tambah elok, serta panorama yang sangat indah sungguh merupakan pemandangan alami yang sangat mempesona /mengesankan.
Cañtilan termasuk Daerah pegunungan (dikaki gunung Ciremai) sehingga iklimnya sejuk. Diwilayah Cantilan (sawah Dayèuh ) terdapat bukit yang didalamnya bersemayam "makam" para Eyang perencana /pendiri Desa Cantilan yang berasal dari Sultan Keprabonan Cirebon diantaranya Eyang Prabu siliwangi dl, disamping itu puncak bukitnya terdapat sebuab batu yang di keramatkan /mengandung unsur mistik, batu tersebut dinamai " Batu Bongkok".
Tradisi yang masih dipertahankañ sampai saat ini antara lain Upacara “Asrakalan" yang Dilaksanakan pada setiap tanggal dua belas bulan mulud, dimana pada upacara tersebut dilakukan pada suatu acara sakral berupa pembersihan / pencucian benda-benda [pusaka/ benda-benda keramat seperti keris, pedang, dsb. Yang tepatnya di mesjid dan diketuai oleh seorang pinisepuh setempat.
Para Pemuda-Pemudi penduduk setempat mayoritas mengembangkan karier/ meneruskan perjalanan hidupnya di kota lain seperti Kuningan, Cirebon ,Ciamis, Bandung, Jakarta dsb
Pada saat ini di desa Cantilan Kecamatan selajambe tersedia sarana pendidikan Sekolah Dasar s/d Lanjutan Tingkat Pertama, sedangkan bagi mereka yang akan meneruskan Pendidikan ketingkat lebih tinggi lagi harus menempuhnya di kota lain.
Saat ini di Kecamatan selajambe Sudah berdiri Pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA) yaitu SMK Al-Ihya Dan Perguruan tinggi STAIN yang sekarang UNISA.
Dalam dunia pendidikan ini jurusan yang menjadi pilihan mayoritas adalah pendidikan guru. Sehubungan dengan itu praktis pada hari-hari biasa ( bukan hari libur sekolah / hari besar ) suasana di Desa Cantilan "Sepi" tetapi sepinya Cantilan tidak berarti sunyi, sebab dari sini, tidak sedikit bibit - bibit yang berbobot. Ketentraman dan Keramahan serta gaya bahasanya mempunyai ciri khas tersendiri.
B. DAFTAR NAMA-NAMA YANG PERNAH MENJABAT KEPALA DESA CANTILAN
NO
|
NAMA
|
MASA JABATAN
|
KET
|
1.
|
Eyang Bewu
|
1811 s/d 1843
| |
2.
|
Eyang Ngabehi
|
1844 s/d 1874
| |
3.
|
Eyang Kumis
|
1875 s/d 1889
| |
4.
|
Eyang Nursi
|
1890 s/d 1914
| |
5.
|
Sukanda Kapten
|
1915 s/d 1922
| |
6.
|
Keno (uyut Dayun)
|
1923 s/d 1928
| |
7.
|
Kariadi Sastra
|
1929 s/d 1933
| |
8.
|
Sastra Santana
|
1934 s/d 1940
|
(=Babung)
|
9.
|
Hasan Tohir
|
1941 s/d 1945
| |
10.
|
Sumintadisastra
|
1946 s/d 1951
| |
11.
|
H. Munanta
|
1952 s/d 1956
| |
12.
|
E. Wiryadi
|
1957 s/d 1966
| |
13.
|
Sukawa
|
1967 s/d 1979
| |
14.
|
E. Karsadi
|
1980 s/d 1984
|
30-09-1984
|
Ali Jumena BA
|
1984 s/d 1985
|
Pjs. 01-10-1984
| |
S. Arifin
|
1985 s/d 1986
|
Pjs. 28-03-1985
| |
15.
|
Suharman
|
1986 s/d 1994
| |
H. Suharman
|
1994 s/d 1995
|
Pjs
| |
16.
|
E. Karsadi
|
1995 s/d 1998
| |
Dastam Hardjadinata
|
1998 s/d 1999
|
Pjs
| |
17.
|
Drs. I Hariadi
|
1999 s/d 2001
| |
Chaidir Sakti
|
2001 s/d 2001
|
Pjs. Bln 4 s/d 8
| |
18.
|
Diding A. Suryadi
|
2001 s/d 2009
| |
Sudirman, S.Sos
|
2009 s/d 2009
| ||
19.
|
Dedi Setiabudi
|
2009 s/d 2015
| |
20.
|
Nana Juhana
|
2015 s/d 2015
|
Pjs.
|
21.
|
Suryo
|
2016 s/d sekarang
|
BAB IV
PENUTUP
Penutup
Demikianlah sepintas mengenal cantilan hingga saat ini, dengan harapan dapat membawa hikmah kepada cucu - buyutnya untuk tetap ingat dan melestarikannya, adapun data - datanya selain diambil dari arsip desa juga hasil observasi serta bantuan dari berbagai pihak.
0 komentar:
Posting Komentar